FAKTA TENTANG TAYANGAN ANIME DI INDONESIA

Kamis, 04 Juli 2013.

Kalau dilihat dari judulnya, mungkin judul ini
lebih tepat kalau ditujukan ke stasiun TV
Indonesia daripada ke masyarkat Indonesia.

Banyak penggemar anime di Indonesia yang
kecewa karena stasiun TV di Indonesia
sangat jarang menayangkan kartun Jepang,
bahkan semakin lama semakin sedikit saja
kartun Jepang yang tayang di Indonesia. 
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Age rating anime Jepang saat ini
kebanyakan adalah 13+ dan 15+ bahkan 17+.
Maksudnya adalah, anime saat ini
kebanyakan mengandung unsur ecchi (agak-
agak porno) dan violence (kekerasan).
Sedangkan LSI (Lembaga Sensor Indonesia)
makin ketat dalam menyensor adegan porno
dan kekerasan. Hal ini membuat animasi
Jepang semakin sulit untuk tayang di
Indonesia. Sebagai contoh One Piece yang
sudah di cut di Indonesia.

2. Paradigma anime = hanya untuk anak-
anak saja. Padahal penggemar anime
kebanyakan adalah remaja dan dewasa.
Tentu jika stasiun TV masih menganggap
bahwa anime hanyalah untuk anak-anak,
mereka akan berpikir bahwa anime tidak
akan laku di Indonesia karena sekarang
kebanyakan anak-anak lebih suka menonton
sinetron daripada anime.

3. Income dari iklan sangat kecil. Seperti
halnya di nomer 2, beberapa peng-iklan
menganggap anime tidak laku di Indonesia.
Ada juga beberapa peng-iklan tidak mengerti
siapa yang akan menjadi target produknya
jika mengiklan di tayangan anime tersebut.
Kebanyakan pada saat ada tayangan anime
di TV, jeda iklan hanya sebentar, atau slot
iklan lebih banyak diisi oleh promo acara
stasiun TV tersebut daripada iklan komersial.
Jika iklan yang masuk hanya sedikit maka
biaya untuk siar saja mungkin tidak cukup.

4. Biaya bertambah justru mengurangi
kualitas dan originalitas. jangan lupakan
biaya untuk dubber, dan opening+ending
song yang dibuat versi Indonesianya.
Padahal para penggemar anime lebih suka
jika tidak di dubbing suara bahasa Indonesia,
mereka menganggap dubbing Indonesia
hanya membuat kualitas anime tersebut
menurun dan hilang keasliannya. Ditambah
lagi suara dubber Indonesia tidak mirip
dengan suara dubber Jepangnya, dan juga
Dubber Indonesia orangnya itu-itu saja. Para
penggemar anime mungkin lebih suka jika
memakai subtitle saja.

5. Walaupun anime tayang di stasiun TV
Indonesia, biasanya tidak sampai tamat.
Entah hal apa yang menyebabkan hal ini
terjadi. Mungkin pihak akuisisi tidak mampu
membeli full episode dari awal sampai
tamat. Jadi mereka hanya membeli beberapa
episode. Kembali lagi, hal ini disebabkan
oleh iklan yang masuk sangat sedikit.

6. Kualitas tayangan-tayangan di Indonesia
Semakin Menurun. Bagi saya selaku
mahasiswa jurusan Broadcasting, sangat
menyayangkan hal ini. Stasiun TV hanya
menyajikan tayangan-tayangan hiburan yang
low budget sehingga melupakan tentang
kualitas. Tetapi yang lebih disayangkan lagi,
audience atau pemirsa bisa dan mudah
terpengaruh oleh acara atau tayangan-
tayangan tersebut. Mungkin hal ini
menguntungkan bagi pihak stasiun TV, tetapi
sebenarnya walaupun audience terhibur, hal
ini justru merugikan audience karena mereka
menjadi terbiasa menonton tayangan ringan,
tidak berbobot dan tidak mendidik. Tentu jika
dilihat dari problem ini, stasiun TV akan lebih
memilih menayangkan "tayangan tidak
berkualitasnya" karena lebih menguntungkan
dari segi financial daripada menayangkan
anime yang bisa merugikan mereka. Satu hal
yang sangat ironis, selama saya kuliah di
jurusan broadcasting, saya diajarkan bahwa
"jika ingin menjadi produser suatu program
televisi, kita harus memahami dan mengikuti
apa yang diinginkan audience". Tapi
kenyataannya, audience lah yang akhirnya
mengikuti kemauan para pihak stasiun TV.

Sebenarnya ada beberapa solusi jika anime
ingin ditayangkan di Indonesia:

1. Para penggemar anime harus menyatukan
suara dan meminta pihak stasiun TV agar
mau menayangkan anime. Ada kemungkinan
jika pihak stasiun TV melihat jumlah para
penggemar anime cukup banyak, pasti pihak
stasiun TV akan mau menayangkan anime.
Sebab pihak stasiun TV jadi memiliki bukti
untuk para peng-iklan bahwa jumlah
audience untuk tayangan anime cukup
banyak. Pilihan lainnya yaitu mencari
sponsor untuk serial anime tertentu agar
biaya selama penayangan aman karena
sudah terikat kontrak..

2. Masalah jam penayangan. untuk anime
dengan age rating dewasa bisa ditayangkan
di malam hari sekitar jam 10 atau jam 11
keatas. walaupun ditayangkan di tengah
malam, para penggemar anime pasti rela
untuk menontonnya.

3. Pihak stasiun TV harus sadar bahwa belum
ada stasiun TV yang benar-benar serius dan
konsisten untuk menayangkan anime. Jika
mereka mau konsisten untuk menayangkan
anime, Pasti mereka akan mendapatkan
keuntungan besar karena belum ada stasiun
TV yang konsisten menayangkan anime
dengan serius. Ini bisa jadi Trend!

4. Hilangkan anggapan bahwa anime hanya
untuk anak-anak saja.

pantesan disini anime jarang muncul dilayar

Komentar:

Posting Komentar

 
ISTANA ANIME BLOG © Copyright 2010 | Design By Gothic Darkness |