Rabu, 31 Juli 2013.
Selamat datang Di blog Istana anime blog yang membahas semua info tentang anime dan juga hal menarik lainnya. 

Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas alasan kenapa Anime sudah tidak tayang di stasiun televisi lokal di Indonesia untuk memecah kegalauan beberapa teman saya yang mengeluh di beberapa sosial media berikut saya uraikan satu per satu. 
Siapa yang tidak film anime atau kartun? Sekarang ini, banyak sekali  pecinta anime yang mengeluh kenapa pada hari minggu saya tidak turut ke kota naik delman istimewa hehehe bercanda :D pada pagi tayangan anime dan kartun anak-anak makin lama makin sedikitmeskipun ada namun cuma anime lawas yang sudah ketinggalan zaman atau anime tidak terkenal . Tidak seperti dulu waktu kita masih kecil menghabiskan hari minggu dengan bersantai sambil nonton anime di TV yang tayang full sampe siang. Tapi sekarang, semua berubah . Acara televisi minggu pagi berubah jadi acara konser musik anak alay, sinetron dan gossip.
Lantas bagaimana dengan film-film Indonesia dengan adegan kekerasan? Sebenarnya kualitas serial di Indonesia sendiri tidak jauh lebih baik dari anime bahkan (mungkin) lebih buruk. Tidak perlu menyebutkan nama, tetapi setiap sore sobat dapat melihat ada sebuah sinetron remaja yang membawa pengaruh negatif terhadap perkembangan otak. Kebanyakan yang ditayangkan adalah obrolan - obrolan yang tidak berkualitas dan sama sekali tidak memberi nilai pendidikan. Belum lagi film-film horor yang sifatnya cuma ngaget-ngagetin aja dengan alur cerita yang kurang jelas dan malah menciptakan mind set yang negatif. Adik bunuh kakak karena rebutan pacar, sesama sahabat saling membunuh dll. So, you can think again :)
Berbicara tentang anime, atau bisa disebut juga kartun (karna anime sendiri dalam bahasa jepang berarti film animasi/kartun. Namun anime identik dengan animasi jepang, sedangkan kartun untuk animasi pada umumnya) pasti sobat juga menyadari kalau anime zaman sekarang sudah jarang banget tayang di televisi. Kalau pun ada, hanya hari Minggu dan itu pun cuma sedikit dan di ulang-ulang. Padahal dulu bisa tayang dari hari Senin – Jumat pada jam tertentu di stasiun-stasiun televisi, plus jam tayang penuh dari pagi sampai siang pada hari Minggu.

Tahukah sobat alasan anime sudah jarang tayang di televisi swasta Indonesia?

Birikut ini adalah beberapa penyebabnya, yang mimin ambil sumbernya dari : http://www.fuad-fa.com

1. Sedikit anime yang lulus sensor

Quote : Sepertinya yang menjadi halangan TV tersebut menayangkan adalah masalah hak siar di Indonesia yang katanya “susah”. Anime One Piece yang terakhir kali di siarkan di GlobalTV katanya tidak diteruskan karena masalah hak siar dari badan sensor Indonesia. Menurut info dari http://www.fuad-fa.com alasannya karena dalam Anime tersebut banyak adegan kekerasan dan gambar yang tidak cocok untuk anak-anak. Mari ditanggapi, sebenarnya anime tersebut ditujukan bukan untuk anak-anak, tetapi untuk remaja 15 tahun keatas. Hanya masalah cara pandang orang Indonesia saja yang salah. Kebanyakan orang menganggap bahwa semua yang berbau animasi adalah tayangan “anak”. Padahal sobat tahu ada yang namanya “Hentai” yang khusus dibuat untuk dewasa, bayangkan jika “Hentai” yang isinya adalah Animasi Dewasa di tayangkan untuk anak.


Sekarang sobat bandingkan kedua alasan tersebut dengan Anime, masih ada anime yang benar-benar untuk anak, tetapi kebanyakan pastinya tidak akan disukai oleh remaja contohnya adalah Doraemon (tapi mimin sangat suka *hugs). Jauh lebih banyak hal positif yang bisa kita ambil di banding serial Indonesia, seperti: jujur, suka menolong, dan yang lebih menonjol adalah tidak pernah putus asa/pantang menyerah. Lihat saja contoh karakternya di anime-anime yang sudah tayang di Indonesia seperti Naruto, Luffy, dll.

Jika diperhatikan, plot dari serial anime kebanyakan seperti ini:
“Tokoh utama muncul dengan memiliki kemampuan khusus yang tidak disadarinya, memiliki teman dekat yang loyal. Memiliki seorang penggemar yang mencintai tokoh utama. Tokoh utama memiliki cita-cita untuk menjadi “orang yang hebat”. Muncul musuh, kemudian tokoh utama bertarung dengan musuh dan kalah. Dia berlatih untuk menjadi lebih kuat dengan semangat “tidak pantang menyerah” untuk mengalahkan musuh tadi. Tokoh utama menjadi lebih kuat dan akhirnya bisa meraih cita-citanya.

Tidak percaya dengan plot tersebut? Bandingakan dengan anime yang terkenal yang pernah tayang di Indonesia seperti Capten Tsubasa, Naruto, Slam Dunk, Shoot, dll. Meski pun plotnya “sama” tetapi cara membungkusnya menarik sehingga tampak tidak membosankan. Justru semangat “tidak pantang menyerah” yang harus kita adopsi ke serial “made in Indonesia”.

Dari sekian banyak anime yang di produksi di Jepang, hanya tersisa sedikit yang lulus sensor di Indonesia. Kebanyakan anime yang tayang di Indonesia adalah anime ber-Genre Petualangan, kehidupan sehari-hari dan anime untuk usia anak-anak. Akan sangat sulit ditemui bahkan hampir tidak ada anime untuk remaja ke atas dan dewasa yang tayang di Indonesia. Itulah sebabnya kenapa sobat tidak bisa menemukan anime yang berbumbu ecchi (nakal), adegan kekerasan serta kata-kata kasar di sini. Bahkan lucunya, lembaga sensor Indonesia terkesan lebay. Pernah ada adegan di anime Doraemon, ada seorang nenek memegang pisau. Dan ternyata pisau yang dipegang juga di sensor. Apakah pisau yang hanya dipegang tersebut mengandung arti kekerasan? Ayolah =_='

Oleh karena itu, hanya anime untuk usia 17 tahun ke bawah yang ditanyangkan di Indonesia. Yang dimaksud untuk usia 17 tahun bukan hanya anime yang mengandung adegan vulgar saja (jangan mikir yang mesum-mesum yak :D) melainkan yang mengandung unsur kekerasan, perkataan kasar, humor dewasa dan lainnya. Pemilihan penayangan anime untuk usia anak-anak inilah yang membuat seseorang kangen dengan masa kecilnya saat menonton anime.

2. Biaya lisensi atau ijin penayangan anime yang mahal

Produksi anime sendiri tidak murah. Menurut thread yang ada di Japanesia, sebuah episode anime berdurasi 30 menit pada tahun 2010 menghabiskan biaya 11.000.000 yen ($145,214/ sekitar Rp. 1,2 Milyar). Itu hanya satu episode loh, kalau 1 season (13 episod) tinggal kalikan saja 1,2 Milyar dengan 13 = sekitar Rp. 15,6 Milyar. Salah satu alasan kenapa mahal adalah karena anime dibuat dari gambar tradisional/ tangan/ manual (Original work) yang kemudian di animasikan. Berbeda dengan animasi 3D ala Hollywood yang design nya menggunakan computer (CMIIW).

Nah, sekarang udah tau betapa mahalnya biaya produksi anime. Dari situ bisa disimpulkan berapa kalau biaya lisensi atau izin tayangnya juga mahal. Tidak langsung saja menayangkan, namun harus membeli izinnya terlebih dahulu. Oleh karena itu mereka pihak TV hanya membeli lisensi anime yang terkenal, lulus sensor dan sekiranya laku atau banyak digemari di Indonesia. Seperti misalnya Dragonball, Doraemon, Naruto dan anime yang lisensinya terjangkau. Misal anime lawas atau anime yang udah ketinggalan jaman yang harganya sudah turun di pasaran. Ya, mereka hanya menayangkan anime yang terkenal dan yang lisensinya murah untuk memastikan mereka juga mendapat keuntungan.

3. Bergantinya tren dari Otaku (Japanese geek) menjadi K-Pop (Korean wave)


Dulu, hal yang berbau jejepangan itu dianggap keren oleh remaja Indonesia. Mudah menemukan penggemar hal yang berbau jepang mulai dari yang menggeluti hobi game, anime, manga, cosplay dan lain sebagainya. Sedangkan sekarang, mereka hanya eksis dalam satu komunitas dan event tertentu saja.

Saat ini lebih banyak menemukan mereka yang menggemari hal berbau Korea. Demam Korea dan music K-Pop saat ini sangat marak. Beruntunglah bagi sobat anti mainstream jadi nggak ikutan terbawa arus tersebut. Sekarang ngomongin hal berbau Korea dianggap keren. Coba kalian ngomongin anime, pasti dibilang kaya anak kecil, aneh atau nggak nyambung, kecuali ke orang yang mempunyai hobi yang sama.

Padahal anime atau drama Korea itu sama-sama bercerita mengenai kehidupan sehari-hari, hanya saja disajikan dalam visual yang berbeda. Tergantung selera, kita menyukai anime atau drama korea sebenarnya sama saja karena memang selera tidak bisa dipaksakan. Bisa saja menyukai keduanya. Namun di masyarakat kita, mayoritas dianggap lebih benar meskipun sebenarnya tidak selalu benar. Jika lebih banyak orang menyukai A, maka orang lain (minoritas) yang menyukai B dianggap seleranya jelek. Itulah hukum mainstream di sini. Menyebalkan bukan?Huft

Lalu apa hubungan nya Korean Wave dengan penayangan anime di televise? Nah hal ini berkaitan dengan alasan selanjutnya.

4. Perusahaan Televisi adalah profit oriented

Tujuan utama mereka adalah mencari keuntungan. Tentu saja mereka hanya menayangkan acara yang sekiranya menguntungkan mereka. Mereka bisa melihat pasar di Indonesia yang strategis untuk tayangan drama Korea, acara gossip, dan lainnya yang sekiranya menguntungkan mereka. Mereka melihat hal berbau jepang seperti anime sudah mulai reda dan sedikit peminatnya. Jadi untuk apa mereka menayangkan anime yang katanya sudah sedikit peminatnya?

Jangan heran kalau saat ini lebih mudah menemukan drama Korea daripada anime. Kembali ke alasanno. 2 kenapa mereka mampu membeli lisensi drama Korea yang terkenal dan mahal daripada membeli lisensi anime?

Sebaiknya kita berkaca pada diri sendiri karena kitalah konsumen (pasar) mereka hanya menayangkan apa yang lebih diinginkan mayoritas konsumen. Coba lihat di sekitar kita mulai dari anak kecil sampai tante-tante, semua menyukai K-Pop dan drama Korea. Bahkan di internet, mudah menemukannya, username akun jejaring social yang yang menggunakan huruf Korea juga bahasa yang digunakan…

Zaman memang sudah berubah, semua punya waktunya masing-masing. Sama dengan zaman film India dan Telenovela yang sudah kandas, mungkin nanti ada saatnya musim Korea ini akan berganti zaman lain. Apalagi selanjutnya? (Tapi mudah-mudahan anime bisa dapat kejayaannya lagi di Indonesia)

1 Comentário:

Anonim mengatakan...

Stuju banget ama artikelny, lagian masa anime cma untuk anak2... Think Again Bro! Don't Judge Something With The Cover. Pasti mreka tu blm nnton yg namany guilty crown, sword art online. Yg bahkn lbih baik dr sinetron tanpa alur & ending yg jelas. So, gw dukung biar anime bsa trus jaya

Posting Komentar

 
ISTANA ANIME BLOG © Copyright 2010 | Design By Gothic Darkness |